Powered By Blogger

Rabu, 12 November 2014

Kelembutan dan Kasih Sayang



Menikmati tulisan Rani Razak Noe’man sungguh membuka wawasan baru bagi orangtua yang ingin lebih dekat dengan si buah hati. Seri “bicara Bahasa Anak” mengungkap berbagai pendekatan bagaimana ibu dan bapak seharusnya berkomunikasi dengan baik kepada anak tanpa harus membuat anak menjadi terdakwa. Pola asuh yang baik akan melahirkan komunikasi yang baik.
Kadang sebagai ibu yang bekerja seharian ketika pulang mendapati rumah bak kapal pecah. Maklum nggak punya pembantu. Kebanyakan dari kita ngomel tanpa henti. Bentakan dan keluhan. Itu yang lebih banyak keluar dari mulut kita tanpa disadari. Padahal dengan sentuhan kelembutan dan kasih sayang semuanya pasti lebih baik. Kelumbutan dan kasaih sayang itu kunci komunikasi. Dalam surat At Thaha (20): 43 – 44, “Pergilah kalian (Musa dan Harun) kepada For’aun. Sesungguhnya ia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kalian kepadanya dengan kata-kata yang lembut. Mudah-mudahan ia mendapat pengajaran.” Subhanallah. Ketika dalam keadaan marah kepada Fir’aun,  Allah tetap memerintahkan kepada Musa agar bersikap lembut kepada Fir’aun supaya ia mendapat pengajaran.
Sampaikan perasaan ibu atau bapak, bukan kemarahan. Coba kita pisahkan sosok anak dan perilakunya. Kita tentunya sayang pada anak kita, tapi perilakunya itulah yang harus kita ubah. Ungkapkan akibat perbuatan yang telah dilakukannya terhadap perasaan ibu dan bapak. Misalnya, anak tidak membereskan mainan sehabis bermain. Saat itu juga komunikasikan perasaan ibu dan bapak, contohnya kecewa. Namun, kita harus menyampaikannya dengan tegas dan bersahabat. Intonasi suara datar serta tetap menghargai anak. Ungkapkan secara spesifik perilaku anak yang mengganggu perasaan ibu dan bapak, “Ibu kecewa sayang, kenapa mainannya belum dirapikan? Kalau keinjak ibu lalu rusak gimana ayo?”
Sebagai orang tua kita dituntut untuk selalu belajar. Ya, belajar tentang apa saja. kita harus memiliki komitmen yang sama. Apalagi kita kalau sama-sama bekerja dan tidak memiliki pembantu. Bisa dibayangkan keributan-keributan kecil di pagi hari. Semuanya harus kita hadapi. Belajar dan belajar. Bagaimanapun sibuknya kita anak tetap yang utama. Anak adalah amanah yang harus dijaga. Jangan buat anak gusar dan menangis di pagi hari.
                Mari kita coba kenali gaya kominukasi yang otoriter biar kita bisa menghindarinya. Memerintah, mengancam/menakuti, menceramahi, menginterogasi, memberi cap, membandingkan, menyalahkan, menghakimi, mendiagnosis, dan menyindir itulah bagian dari gaya otoriter. Sementara gaya komunikasi permisif meliputi, mengalihkan, memberi solusi, menghibur, menjamin, dan membohongi. Kedua gaya komunikasi ini harus dihindari. Terus komunikasi yang bagaimana yang efektif, OPEN DOOR. Ya, membuka komunikasi dengan bahasa tubuh dan banyak mendengar. Kadang kita kurang peduli dengan bahasa tubuh anak, seperti menangis, melempar benda, dian, atau menggigit jari. Kita belum mampu menerjemahkannya. Bahasa tubuh kita saat berkomunikasi dengan anak pun harus jelas. Kesan memperhatikan sepenuhnya itulah yang harus kita tunjukkan pada anak. Dengan memberi nama pada perasaannya anak juga akan merasa lebih lega.
“Bu, buku baruku hilang.”
“oh, ya?”
“itu buku kesayanganku.”
“Kamu pasti sedih ya?”
“Aku membaca buku itu berulang-ulang.”
“Buku itu pasti menarik.”
“Kamu sangat menyukai buku itu ya?”
“Buku itu sudah aku beri sampul.”

Eits, tunggu dulu. The Magic Ooh dan Hmmmm dan fantasi orangtua juga sangat efektif dalam menanggapi anak saat mereka lagi curhat sama kita. Setiap hari tentunya ada banyak peristiwa yang kita alami bersama anak. Semoga dengan mempraktikkan komunikasi yang efektif anak-anak selalu merindukan kita dan lebih dekat dengan kita. Amin.
               

1 komentar:

  1. Casinos Near Me - JT Hub
    JTG's Best and Largest List of Casinos in the 인천광역 출장안마 World! Casinos Near Me 구미 출장안마 The JT Casino 대전광역 출장샵 was started 문경 출장마사지 in 2003 and has since become a 경상북도 출장마사지 casino,

    BalasHapus